Never Give Up !!!

sobat,

setelah beberapa kali melamar di beberapa perusahaan

dan

tampaknya belum ada rejeki disana * kacian de lw *

akhirnya,

aku mencoba untuk enterprenur * bener gak tulisannya ?*

 

Alhamdulillah,

saat ini kami (aku ‘n suami-red) sedang mengurus pendirian

lembaga pendidikan, yang kami beri nama :

Swastika Education Center

 

mohon doanya y..

agar semuanya dilancarkan oleh Yang Maha Kuasa

amiiin…

 

^_^

tes wawancara ;n microteaching

tadi,

pukul setengah 10 wib pagi

di jalan ahmad yani,

aku melewati tes wawancara ‘n microteaching

di lembaga pendidikan

SALEMBA UI..

sebagai staf pengajar Matematika..

 

Uhfff…

sudah lama tak ngajar sob..

so, banyak kekurangannya tadi..

kata pengujinya :

1. aku terlalu cepat ngajarnya

2. tak ada perkenalan

3. kurang aktif sama siswa

4. dll

 

padahal rasanya tidak begitu…

mo gimana lagi..

wat ever la…

yg penting, persiapan yang aku lakukan untuk meghadapi tes itu sudah maksimal rasanya…

selanjutnya,

kuserahkan pada Yang Di Atas..

karena hanya DIA yang Maha Tahu yang terbaik

untuk kita…

 

 

dila makin rajin

wah…

dila makin kerajinan nungkupnya..

baru bangun langsung nungkup…

abis tu, teriak2 sendiri

belum bisa balik sob…

he..

smangat terus anakku…

1 september

apa istimewanya tanggal 1 september?

mungkin bagi sebagian orang  tanggal 1 september tidak begitu istimewa,

tapi bagiku tanggal itu sangatttttttttt istimewa

kenapa?

Alhamdulillah…

karena di hari itu

anakku sudah bisa menelungkup…

dila makin lucu kalo lagi nungkup..

^_^

nah, kalo sudah capek

ngamuk2 sendiri..

belum bisa balik sendiri…

minta ditolongin kali ya…’

hehe…

semangat terus y, Anakku..

 

3 bulan

Alhamdulillah..

tepat tanggal 23 september 2011 kemarin

dila berusia 3 bulan…

dia semakin menggemaskan..

 

luv u dila…

sudah 15 bulan

sobat..

apa kabar?

sudah lama sekali tidak mengunjungi blog ini

ada komen yang belum dibalas..

mohon maap y…

 

tak terasa..

sudah 1 tahun 3 bulan aku menjalani bahtera rumah tangga…

begitu cepat waktu berputar…

rasanya baru kemarin kami menikah…’

he…

tau-tau sekarang sudah punya anak…

Alhamdulillah…

semoga, semua perjalanan dalam mahligai rumah tangga ini selalu diberkahi 4WI…

AMIN…

^_^

I’m coming…

Wah… Sudah lama sekali tidak “pulang” kesini

Hampir 1 tahun !!!

Waduh, waduh…

Lama bgt ketidurannya…

Semoga teman2 tidak melupakan diriku… hiks.. hiks…

Kangen sekali :

Update tulisan,

Main-main ke blog teman,

Menjelajah…

Alhamdulillah…

Sekarang kesampaian juga…

Ada banyak cerita yang ingin diabadikan disini…

Sejak status diri ini berubah jadi Double 🙂 🙂 🙂

semoga bermanfaat…

Diawali dengan,

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

kuteriakkan di malam ini :

i’m coming…

🙂

 

Minangkabau = Minang + Kabau ?

Kawan,

sampai saat ini masih banyak yang menyangka bahwa Minangkabau itu adalah perpaduan 2 kata yaitu,
Minang
dan
Kabau (Kerbau)

Tidak!
Tidak, kawan
Itu salah besar…

Minangkabau
berasal dari kata
Mukmin Kof Nabawi,
yang berarti :
Orang mukmin yang berprilaku seperti Nabi (Muhammad SAW)

Karena itulah :
1. Yang namanya orang asli minang, tidak ada yang non muslim. Kalau ada, patut dipertanyakan tuch!
2. Sumber adat orang minang adalah (bagi orang minang, wajib hafal!) :
Adat basandi syarak,
Syarak basandi ka kitabullah,
Syarak mangato,
Adat mamakai.

Artinya,
Adat bersumber kepada Agama (Islam),
Islam bersumber kepada kitab Allah (Al Quran)
Agama (Islam) berkata
Adat menjalankan

So?
Marilah kita bersyukur..
Dilahirkan sebagai orang minang…
Yang gak minang jangan marah… ^_^

Dan,

Jangan mau dianggap kerbau lg ya…

^_^

sumber :
Workshop
Quran is myBest friend
“teman setia di kala suka dan duka”

Antara Wortel, Telur, dan Kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?””Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

sumber : .: dudung :.

Di-copas dari :

http://ekojuli.wordpress.com/2009/04/16/cerita-motivasi-kisah-wortel-telur-dan-kopi/

Previous Older Entries